

Pada tanggal 1 September 1959 Fakultas Pertanian Unpad resmi didirikan berdasarkan SK Menteri PP&K No. 85633/S. Fakultas Pertanian merupakan fakultas ke-5 yang didirikan oleh Unpad, yang berlokasi di Bandung, ibukota provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pada periode 1959–1961, Fakultas Pertanian Unpad dipimpin oleh seorang Dekan yang dibantu oleh seorang Wakil Dekan dan seorang Sekretaris:
- Dekan : Prof. Mr. Iwa Koesoemah Soemantri
- Wakil Dekan : R.S. Soeriadiradja
- Sekretaris : Ir. R. Anwas Adiwilaga
- Dekan saat ini : Dr. Meddy Rachmadi, Ir., M.S. (2021 sampai sekarang)
Pada bulan September 1986 Fakultas Pertanian pindah ke kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor sampai sekarang.
Saat ini Program Studi (Prodi) yang ditawarkan oleh Fakultas Pertanian Unpad adalah:
- Prodi S1 Terapan (DIV) Agrotekno-preneur
- Prodi S1 Agroteknologi
- Prodi S1 Agribisnis
- Prodi S2 Agronomi (Ilmu Tanaman)
- Prodi S2 Ilmu Tanah
- Prodi S2 Ekonomi Pertanian
- Prodi S3 Ilmu Pertanian
Sejarah
Maksud pendirian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran adalah untuk turut memecahkan masalah di bidang produksi pertanian, terutama melalui kegiatan penelitian dan penyediaan tenaga ahli pertanian, sehingga akan memberikan bantuan yang nyata bagi masyarakat Jawa Barat khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
Dalam perkembangannya, Fakultas Pertanian mengemban tugas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Panitia Persiapan
Pendirian tersebut bermula dari pembentukan Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran oleh Presiden Universitas Padjadjaran pada tanggal 26 Februari 1958, yang terdiri dari :
Ketua | : Ir. Herry Suherlan |
Wakil Ketua | : R.S. Soeradiradja |
Anggota | : Ir. R. Anwas Adiwilaga |
Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai | |
Ir. R.E. Padmakusumah | |
Ir. R.S. Partadisastra | |
R.H.D. Adimihardja | |
R.I. Adiwikarta |
Usulan pembentukan Fakultas Pertanian selanjutnya disampaikan kepada Presiden Universitas Padjadjaran pada tanggal 18 Maret 1958.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Muda Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudayaan (PP&K) No. 101207/S tertanggal 6 Oktober 1958, Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ditugaskan untuk mempersiapkan pendirian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Berikutnya, tepatnya pada tanggal 1 September 1959 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran resmi didirikan berdasarkan SK Menteri PP&K No. 85633/S.
Pada periode 1959 – 1961, kepemimpinan Fakultas Pertanian dijabat oleh seorang Dekan yang dibantu oleh masing-masing seorang Wakil Dekan dan seorang Sekretaris, sebagai berikut :
Dekan | : Prof. Mr. Iwa Koesoemah Soemantri |
Wakil Dekan | : R.S. Soeriadiradja |
Sekretaris | : Ir.R.Anwas Adiwilaga |
Periode Kepemimpinan
Periode kepemimpinan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran sampai tahun 2014 adalah sebagai berikut :
- Prof. Mr. Iwa Koesoemah Soemantri (1959 – 1961)
- Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai (1961 – 1962)
- Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari (1962 – 1964)
- Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari (1964 – 1966)
- Ir. Rasjid Sukarja (1966 – 1968)
- Ir. Rasjid Sukarja (1968 – 1970)
- Ir. Husen Djajasukanta, M.Sc. (1970 – 1972)
- Ir. Lukito Sukahar (1973 – 1975)
- Ir. Lukito Sukahar (1975 – 1977)
- Dr. Ir. Achmad Baihaki, M.Sc. (1977 – 1979)
- Dr. Ir. Achmad Baihaki, M.Sc. (1979 – 1982)
- Dr. Ir. Hasbi Tirtapradja (1982 – 1985)
- Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. (1986 – 1989)
- Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. (1989 – 1991)
- Dr. Ir. Tuhpawana P. Sendjaja (1991 – 1994)
- Prof. Dr. Ir. Tuhpawana P. Sendjaja (1995 – 1998)
- Prof. Dr. Ir. Sadeli Natasasmita (1998 – 2001)
- Prof. Dr. Ir. Sadeli Natasasmita (2002 – 2006)
- Prof.Dr.Ir.Hj.Yuyun yuwariah AS.,M.S. (2006 – 2010)
- Prof.Dr.Benny Joy, Ir.,M.S. (2010 – 2013)
- Dr.Sudarjat.Ir.,MS ( 2014 – 2020 )
- Dr. Ir. Meddy Rachmadi, MS (2021 – Sekarang)
Sejarah Lokasi
Sejak awal pendiriannya, Fakultas Pertanian telah mempunyai Rencana Pembinaan dan Pengembangan dalam aspek fisik dan nonfisik. Pada aspek fisik, pada awal berdirinya, Sekretariat Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran bertempat di Jl. Dipati Ukur No. 37, Bandung, sedangkan kegiatan perkuliahan dan praktikum terpencar di beberapa tempat dan instansi terkait. Pada pertengahan tahun 1961, Fakultas Pertanian pindah ke Jl. Maulana Yusuf No. 12, Bandung. Pada awal tahun 1968 aktivitas kegiatan dilakukan di Jl. Bukit Dago Utara; bersama dengan Fakultas Peternakan. Akhirnya pada bulan September 1986 Fakultas Pertanian pindah ke kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor sampai sekarang.
Pada tahun 1962, Fakultas Pertanian mengembangkan kebun percobaan yang berlokasi di Desa Jelekong, Kec. Ciparay, Kab. Bandung, seluas 6,5 ha sebagai areal kegiatan penelitian dan pengembangan kegiatan-kegiatan pertanian – selanjutnya berkembang menjadi Sanggar Penelitian, Latihan, dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Ciparay. Pada tahun 1980 Fakultas Pertanian mengembangkan areal lahan di Desa Arjasari, Kec. Arjasari, Kab. Bandung, seluas 200 ha. Hal tersebut mengacu kepada Surat Keputusan Gubernur/ Kepala Daerah Tk. I Propinsi Jawa Barat No. 2093/ Dit/ PHT/ HP/ 1980 tentang Persetujuan Ijin Lokasi serta Sertifikat Hak Pakai No. 02 Lebak Wangi tanggal 10 – 7 – 1980. Areal lahan pengembangan untuk mendukung kegiatan akademik di Fakultas Pertanian tersebut saat ini dikenal sebagai SPLPP Arjasari.
Pengembangan
Pengembangan aspek fisik juga mencakup peningkatan kuantitas dan kualitas sarana/ prasarana pendukung kegiatan akademik. Saat ini, Fakultas Pertanian telah meiliki gedung dan ruang kuliah (1.950 m2), laboratorium (2.950 m2), internet (kapasitas 15.698 kbps untuk seluruh fakultas), perpustakaan (657 m2), dan Student Centre (250 m2). Dalam waktu yang tidak lama lagi, diharapkan Fakultas Pertanian juga memiliki sebuah gedung multimedia berlantai tiga yang terintegrasi dengan perpustakaan digital.
Pengembangan aspek nonfisik di Fakultas Pertanian antara lain meliputi penyempurnaan kurikulum dan sistem pendidikan, serta pengembangan program pendidikan. Pada mulanya, kurikulum tingkat Sarjana di Fakultas Pertanian menganut sistem kenaikan tingkat melalui pendekatan majoring dan minoring untuk penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Penyempurnaan kurikulum Strata-1 melalui penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) diberlakukan mulai tahun 1979/ 1980. Sejak tahun 2008/ 2009 Fakultas Pertanian menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan metode pembelajaran yang bersifat Student Centered Learning (SCL).
Awal Pengembangan
Jurusan
Sejalan dengan penyempurnaan kurikulum, sistem pendidikan di Fakultas Pertanian juga disesuaikan. Pada awalnya, pendidikan tingkat Sarjana di Fakultas Pertanian ditempuh melalui Jurusan Teknik Pertanian dan Sosial Ekonomi Pertanian. Namun sejak tahun 1979/ 1980, pendidikan tingkat Sarjana ditempuh melalui :
- Jurusan Budidaya Pertanian
- Jurusan Tanah
- Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan
- Jurusan Perikanan
- Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
- Jurusan Teknologi Pertanian
Program Studi
Berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 217/DIKTI/Kep./1996, pengelolaan pendidikan Program Sarjana di Fakultas Pertanian didasarkan pada Program Studi (PS), yaitu :
- PS Agronomi
- PS Pemuliaan Tanaman
- PS Ilmu Tanah
- PS Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
- PS Sosial Ekonomi Pertanian
- PS Manajemen Sumber Daya Perairan
- PS Teknologi Pangan
- PS Teknik Pertanian
PS Agronomi dan PS Pemuliaan Tanaman berkembang di dalam Jurusan Budidaya Pertanian.
Pengembangan Program Studi
Sejak tahun 2006/ 2007, Jurusan Teknologi Pertanian, dengan program-program studi yang terkait yaitu PS Teknologi Pangan dan PS Teknik Pertanian, mengembangkan diri menjadi Fakultas Teknologi dan Industri Pertanian. Sekitar satu tahun berikutnya, Jurusan Perikanan, dengan PS Manajemen Sumber Daya Perairan yang dikelolanya, berkembang menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengelolaan kedua fakultas tersebut terpisah dari Fakultas Pertanian.
Menghadapi tantangan perubahan paradigma kehidupan pada abad 20, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menetapkan Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 – 2010 sebagai acuan pengembangan pendidikan tinggi yang pada dasarnya mencakup kebijakan pengembangan daya saing bangsa, kesehatan organisasi, serta otonomi. Menindaklanjuti kondisi tersebut, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran bersama dengan sejumlah perguruan tinggi lain yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) menyusun suatu kurikulum baru untuk pengembangan pendidikan tinggi bidang pertanian.
Kebijakan Fakultas Pertanian untuk mengembangkan suatu kurikulum baru tersebut pada dasarnya juga merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmen Diknas) No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta Kepmen Diknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan SK Ditjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007, sejak tahun 2008/2009 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran mengembangkan :
- PS Agroteknologi (restrukturisasi dari PS Agronomi, PS Pemuliaan Tanaman, PS Ilmu Tanah, dan PS Ilmu Penyakit Tumbuhan)
- PS Agribisnis (restrukturisasi dari PS Sosial Ekonomi Pertanian).
Program Magister
Sejak awal berdirinya, pengembangan program pendidikan di Fakultas Pertanian tidak hanya semata untuk pengembangan pendidikan tingkat Sarjana. Pada tahun 1979, Dekan Fakultas Pertanian bersama Panitia Pendidikan Pascasarjana dan Doktor yang sebelumnya telah dibentuk, mengusulkan dan mengembangkan Program Pascasarjana – yang selanjutnya menjadi embrio bagi Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran yang berkembang sampai saat ini.
Panitia Pendidikan Pascasarjana dan Doktor diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari dengan Sub Panitia Program Pascasarjana diketuai oleh Dr. Ir. Husen Djajasukanta, M.Sc., serta Sub Panitia Program Doktor oleh Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari. Pada saat itu, Universitas Padjadjaran menjadi salah satu dari sembilan perguruan tinggi yang menyelenggarakan Program Pascasarjana.
Pada saat pendiriannya pada tanggal 23 Juli 1979, Program Pascasarjana hanya memiliki satu PS Program Magister (PS Ilmu Tanaman) dan satu Program Doktor (PS Ilmu Pertanian). Pelaksanaan dan pengelolaan Program Pascasarjana tersebut dilakukan di dan oleh Fakultas Pertanian. Saat ini, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran telah memiliki sejumlah 24 Program Magister (termasuk PS Ilmu Tanaman, PS Ilmu Tanah, dan PS Ekonomi Pertanian), dan 10 Program Doktor (termasuk PS Ilmu Pertanian).
Pada tahun 1983, Program Pascasarjana berubah secara fundamental menjadi Fakultas Pascasarjana Universitas Padjadjaran dengan pengelolaan yang tidak lagi dilakukan oleh Fakultas Pertanian. Dekan Fakultas Pascasarjana saat itu adalah Dr. Ir. Husen Djajasukanta, M.Sc. yang dibantu oleh seorang Pembantu Dekan yaitu Dr. Ir. Didin Suwandi Satiaatmadja. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0311/0/1991, pengelolaan Program Pascasarjana (Program Magister dan Program Doktor) dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana yang bertanggung jawab kepada Rektor. Mulai tahun 2008/ 2009, secara bertahap pengelolaan Program Magister (PS Ilmu Tanaman, PS Ilmu Tanah, dan PS Ekonomi Pertanian), dan Program Doktor (PS Ilmu Pertanian) dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran juga mengembangkan berbagai program vokasi sebagai jawaban terhadap kebutuhan tenaga-tenaga ahli pertanian. Program-program tersebut adalah :
Program Diploma S0-1 Petugas Lapangan Proyek Terpadu (PLPT) Perkebunan. Kegiatan berjalan sejak tahun 1981/ 1982 dengan Direktur Prof. Dr. Ir. Syamsudin Djakamihardja, M.Sc. Tujuan program adalah untuk mempersiapkan tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai pelaksana lapangan pada proyek-proyek perkebunan.
Program Diploma S0-1 Petugas Proteksi Tanaman. Penyelenggaraan kegiatan dimulai sejak tahun 1983/ 1984 dengan Dr. Ir. Sadeli Natasasmita sebagai Ketua Pelaksana. Tujuan pendidikan adalah untuk mendidik tenaga teknis yang terampil di bidang proteksi tanaman.
Program Diploma I (S0-1) Pendidikan Guru Kejuruan Pertanian Bidang Studi Teknologi Hasil Pertanian. Program ini diselenggarakan sejak tahun 1983/ 1984 dengan Ketua Pelaksana Dr. Ir. Giat Suryatmana, M.Sc. Tujuan program adalah untuk mendidik tenaga-tenaga guru pertanian di bidang teknologi hasil pertanian yang terampil dan memiliki kemampuan untuk mendidik tenaga-tenaga teknisi menengah yang mampu dan terampil menangani masalah-masalah pascapanen hasil-hasil pertanian.
Program Diploma S0-3 Pendidikan Guru Keahlian Budidaya Tanaman dan Perikanan. Penyelenggaraan program dimulai tahun 1984/1985 dengan Dr. Ir. Aos M. Akyas sebagai Pimpinan Program Budidaya Tanaman serta Ir. Suryadi, M.S. sebagai Pimpinan Program Perikanan. Tujuan program ini adalah untuk mendidik tenaga-tenaga guru pertanian di bidang budidaya pertanian dan perikanan yang terampil yang memiliki kemampuan untuk mendidik tenaga-tenaga teknisi yang terampil menangani kegiatan-kegiatan budidaya tanaman dan perikanan.
Pusat Pengembangan Pendidikian Politeknik Pertanian (Polytechnic Education Development Center for Agriculture/ PEDCA). Program ini merupakan kerjasama antara Ditjen Dikti dengan Asian Development Bank, bertujuan untuk melayani kebutuhan tenaga pengajar/instruktur, perangkat kurikulum, dan keperluan lain terkait dengan pendirian enam pendidikan politeknik pertanian di seluruh Indonesia. Penyelenggaraan program dimulai tahun 1984 dengan Direkturnya yang pertama adalah Dr. Ir. Saifuddin Sarief.
Program Diploma III Agribisnis. Program ini dibuka sejak tahun 1993/ 1994 dengan membuka tujuh PS, yaitu PS Agribisnis,PS Budidaya Tanaman Hortikultura, PS Teknologi Pertanian, PS Teknologi Budidaya Perairan, PS Pengendalian Hama Terpadu, PS Budidaya Perikanan, dan PS Kehutanan. Tujuan program adalah untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil dan profesional di setiap bidang kajian yang siap bekerja dan mandiri, serta dapat mengisi kesenjangan tenaga kerja pada upper middle level. Pada tahun 1993/ 1994, Program Diploma III Fakultas Pertanian dipimpin oleh Dr. Ir. Aos M. Akyas sebagai Ketua Program. Namun sejak tahun 2008 Fakultas Pertanian telah menutup baik Program Ekstensi maupun DIII.