Indonesia menuju kedaulatan dan swasembada pangan. Pencapaian itu tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah tetapi dengan menggandeng akademisi dan bisnis.
Forum Dekan Fakultas Pertanian kembali menggelar pertemuan di Universitas Padjadjaran Bandung sebagai tindak lanjut pertemuan tahun lalu.

Bertempat di Gedung Graha Sanusi Unpad, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak para dekan untuk bersatu, bersinergi untuk merah putih. Sinergitas dengan akademisi diperlukan untuk menyumbangkan pemikiran dalam setiap langkah pelaksanaan.

“Egoisme sektoral tidak boleh dipelihara untuk pembangunan pertanian, sehingga butuh sinergi. Dengan bersinergi saya yakin persoalan pangan selesai, jika akademisi dan pemerintah bersinergi tidak hanya pangan, persoalan bangsa juga akan bisa diselesaikan,” tegas Amran dalam keterangan tertulis Kementerian Pertanian, Selasa (16/5).

Dalam pertemuan lanjutan terpisah yang dilaksanakan di Excecutive Lounge Rektorat Unpad itu, Amran menantang para dekan fakultas pertanian untuk mengembangkan komoditi unggulan daerah, minimal dua komoditas. Caranya setiap daerah perwakilan dari dekan fakultas pertanian mencarikan bibit terbaik sesuai dengan daerahnya.

“Pemerintah akan membeli kemudian diberikan kembali gratis ke petani binaan akademisi. Pemerintah punya anggaran, saya minta didata produk unggulan masing-masing daerah, kami akan membiayai bibit gratis,” papar Amran.

Beberapa dekan juga menyampaikan masalahnya dalam mengembangkan produk pangan di daerah masing-masing. Mulai dari pengajuan proposal hingga persoalan kebutuhan infrastruktur pertanian. Untuk sementara disepakati fokus kepada komoditas jagung dan bawang putih.

Di akhir pertemuan, kedua pihak menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Forum Dekan Fakultas Pertanian dengan Badan Litbang Pertanian yang mewakili Kementerian Pertanian. Hal itu sebagai langkah komitmen untuk mendukung swasembada pangan. JawaPos.com

id_IDIndonesian