Sumber : Rico Sulaeman (Kegiatan Monitoring & Evaluation Internal Unpad)

Bandung, 13 Oktober 2023 – Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan riset untuk menciptakan inovasi dengan memanfaatkan bahan alam sebagai pengganti sedotan plastik yang merusak lingkungan. Kelompok yang diberi nama “Exustraw,” dibimbing oleh Dr. Yani Maharani, S.P., M.Si, terdiri dari Ketua Rico Sulaeman (Faperta) serta 4 anggota lainnya, yaitu M. Ribhan Hadiyan (FMIPA), Fathan Fauzan (FPIK), Regita Damayanti (FPIK), dan R. Roro Zakiah (FPIK).

 

Kelompok ini berhasil menciptakan alternatif sedotan inovatif yang terbuat dari exuviae Black Soldier Fly (BSF), yang juga dikenal dengan nama ilmiah Hermetia illucens. Exuviae adalah kulit yang ditinggalkan ketika larva BSF mengganti kulit, dan kulit ini mengandung kitosan yang dapat diubah menjadi bioplastik, yang kemudian dibentuk menjadi sedotan. Mereka juga menggunakan beeswax sebagai lapisan tambahan untuk membuat sedotan tahan terhadap air.

 

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 6,43 juta ton per tahun. Divers Clean Action juga melaporkan bahwa setiap hari digunakan sebanyak 93 juta sedotan plastik, dan sebagian besar dari sedotan tersebut dibuang setelah digunakan. Sedotan plastik sulit terurai di alam dan dapat menghasilkan mikroplastik yang berbahaya bagi ekosistem.

 

Ketua kelompok, Rico, menjelaskan, “Di Indonesia, sudah ada banyak inovasi sedotan ramah lingkungan yang biasanya terbuat dari bahan pangan seperti tebu, beras, gandum, dan sejenisnya. Bahkan beberapa sedotan tersebut dapat dimakan. Namun, bahan pangan masih sangat dibutuhkan oleh manusia. Oleh karena itu, kami berinovasi dengan menciptakan sedotan ramah lingkungan dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan, salah satunya adalah exuviae BSF.”

Selain itu, exuviae BSF sebelumnya hanya digunakan sebagai pupuk organik tanaman, dan Exustraw mengubahnya menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis (Waste-to-Value Exuviae BSF).

Sumber : Rico Sulaeman (Kegiatan Riset Karakterisasi Eco-Friendly Straw Berbasis Kitosan Black Soldier Fly)

Inovasi ini memiliki beberapa keunggulan:

  • Sedotan Exustraw bersifat biodegradable dan dapat terurai dalam waktu kurang dari 7 hari ketika dibuang ke tanah.
  • Penggunaan kitosan yang diekstraksi dari exuviae BSF meningkatkan nilai ekonomis exuviae BSF.
  • Kitosan exuviae BSF memberikan solusi alternatif yang dapat mengurangi penggunaan sedotan plastik secara luas di masa depan.

Inovasi ini memperlihatkan komitmen mahasiswa UNPAD dalam menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif plastik terhadap ekosistem. Selain itu, Exustraw membuka jalan bagi penggunaan lebih luas dari exuviae BSF, yang sebelumnya hanya dianggap sebagai limbah.

 

Exustraw adalah bukti nyata bahwa inovasi mahasiswa dapat menciptakan perubahan positif dalam masyarakat dan alam. Mahasiswa Unpad telah menciptakan solusi ramah lingkungan untuk menggantikan sedotan plastik, memulai perjalanan menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

id_IDIndonesian