Penanaman refugia yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu (5/10/2019) bersama warga tani di Desa Cileles merupakan kegiatan lanjutan dalam rangka memperingati “16 Tahun Klintan Mengabdi (16 TKM)”. 

Penanaman dilakukan di area sekitar pesawahan dengan menggunakan bibit dari berbagai jenis tanaman refugia seperti tagetes (marry gold), zinnia, dan bunga kertas.

Mengingat sistem penanaman di Desa Cileles ini bersifat semi organik, maka penanaman refugia menjadi langkah yang tepat untuk mengendalikan organisme pengganggu yang sesuai dengan penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) terutama pada hama di tanaman padi.
Tanaman refugia dimanfaatkan untuk mengundang musuh alami bagi hama. Organ bunga yang berwarna menarik dan kandungan pollen yang cukup banyak dimanfaatkan untuk mengundang kedatangan parasitoid serta serbuk sari yang banyak dapat mengundang kedatangan predator dan parasitoid. Kedua musuh alami ini diharapkan dapat mengendalikan hama yang merusak pada pertanaman padi

Masyrakat desa Cileles mengharapkan kegiatan ini dapat terus berlangsung sehingga perlu adanya pendampingan dan kegiatan yang berkelanjutan. Selain itu, perlu adanya kegiatan yang berkesinambungan untuk satu kelompok tani hingga berhasil dan menjadi model pemberdayaan masyarakat lainnya. Apabila kegiatan hanya dilakukan sesaat dan tidak berkelanjutan maka dampak terhadap masyarakat pun tidak akan terasa khususnya, untuk manfaat jangka panjang.

id_IDIndonesian