
Profesi petani yang semakin terpinggirkan sebagai pilihan utama mata pencaharian masyarakat berbanding lurus dengan semakin menyusutnya lahan pertanian di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tinggi menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Ketiga pilar ini berperan penting dalam pembangunan akademik dan masyarakat, termasuk di sektor pertanian. Hal ini menjadi dorongan bagi mahasiswa program doktor ilmu pertanian Universitas Padjadjaran (UNPAD) untuk melaksanakan tanggung jawab sosial mereka melalui kegiatan PKM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan petani milenial dan mendorong generasi muda agar lebih bersemangat dalam memajukan dunia pertanian, termasuk dalam mengembangkan kewirausahaan.
Sekolah-sekolah kejuruan di bidang pertanian memiliki peran penting dalam mencetak petani milenial yang inovatif dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu lokasi PKM mahasiswa doktoral tersebut adalah SMKN 12 Garut, yang kegiatannya dilaksanakan pada hari Kamis, 19 September 2024. Sekolah kejuruan ini memiliki jurusan unggulan, yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Jurusan agribisnis ini menggabungkan ilmu bisnis, manajemen, dan ilmu lainnya yang relevan untuk menggerakkan usaha pertanian, serta menjadi solusi yang sesuai dengan kondisi sektor pertanian di era modern. Siswa dan guru dari jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMKN 12 Garut menjadi peserta sekaligus penerima manfaat dari kegiatan tersebut. Diharapkan, para peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang teknologi, manajemen pertanian, serta inovasi, sehingga terbentuk generasi petani milenial yang kompeten dan siap menghadapi tantangan pertanian modern.
Acara yang dimoderatori oleh Sheila Zallesa M.I.L selaku Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran diisi oleh delapan mahasiswa program doktor dari berbagai disiplin ilmu dan profesi yang bergantian memberikan materi. Topik yang dibahas meliputi pertanian organik, inovasi teknologi pertanian, kisah sukses petani milenial, motivasi peningkatan kapasitas petani muda, hingga kewirausahaan. Materi pertama disampaikan oleh Nailil Hana S.Pi. M.P. selaku ASN Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat yang juga merupakan Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Pertanian , mengenai pentingnya jiwa wirausaha muda pada sektor perikanan dan pertanian. Materi kedua disampaikan oleh Fitri Kurniawati, S.P., M.I.L selaku peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menerangkan mengenai pembuatan pupuk dan pestisida hayati serta memberikan motivasi bagi para generasi muda untuk tidak malu bertani. Materi ketiga disampaikan oleh Diky Indrawibawa S.P., M.Agr selaku CEO dari Bumi Agro Technology mengenai kiat-kiat untuk menjadi pelaku usaha tani yang sukses. Selain itu terdapat materi tambahan yang diberikan oleh Moh Haris Imron M.Tr. P (Peneliti Pusat Riset Mekatronika Cerdas), Ana Frasipa, S.P., M.Si (Dosen Agribisnis Universitas Subang) dan Nirwikara Widhiwidhana S.P., M.Agr mengenai pentingnya pendidikan tinggi bagi generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Letkol. Inf Hamzah Budi Susanto S.E., M.I.P selaku Kepala Staf Korem 062 Tarumanegara juga berkesempatan hadir untuk membagikan peran dan pengalaman TNI dalam mewujudkan keamanan pangan melalui sejumlah program diantaranya dapur sehat, dapur masuk sekolah serta berbagai program pembinaan dan pemberdayaan bagi masyarakat.
Kepala SMKN 12 Garut, Hj. Enden Lesmanawati, S.Pd., M.Pd., memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa S3 Ilmu Pertanian UNPAD. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan motivasi besar bagi siswa dalam melihat potensi bidang pertanian, serta memperluas wawasan mereka tentang penelitian dan teknologi pertanian. Kolaborasi ini juga mendorong siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan terlibat dalam inovasi pertanian. Hj. Enden berharap agar kerja sama dengan Fakultas Pertanian UNPAD dapat terus berlanjut dan tidak hanya terbatas pada kunjungan singkat. Ia menginginkan adanya program yang lebih berkelanjutan, seperti pendampingan riset, pelatihan teknologi pertanian, serta pembinaan kewirausahaan di bidang agribisnis, agar siswa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja sektor pertanian.
Melalui kegiatan PKM ini, diharapkan tercipta sinergi yang berkelanjutan antara dunia pendidikan dan sektor pertanian, sehingga lahir generasi petani milenial yang tidak hanya memahami teknologi dan manajemen, tetapi juga mampu berinovasi dalam menghadapi perubahan zaman. Keterlibatan aktif mahasiswa doktoral dalam memberikan materi serta dukungan terhadap pengembangan wirausaha muda di sektor pertanian menunjukkan pentingnya kolaborasi antara akademisi, siswa, dan masyarakat dalam membangun masa depan pertanian Indonesia. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat peran pertanian sebagai salah satu pilar penting perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.



