
Himpunan Ilmu Gulma Indonesia (HIGI/Weed Science Society of Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dan didukung oleh Corteva Agriscience, telah sukses menyelenggarakan seminar internasional dan konferensi ilmu gulma bertajuk Transforming Weed Management: Innovation in Technology & Practices in Aquatic Weed Management di Bale Sawala, Unpad Jatinangor, serta di Situ Cangkuang, Garut pada 17-18 Februari 2025. Seminar ini menghadirkan para ahli, akademisi, serta praktisi dari berbagai institusi untuk membahas inovasi dalam pengelolaan gulma air secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ketua HIGI Dr. Encik Akhmad Syaifudin, M.P menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Unpad sebagai tempat penyelenggara dan Corteva Agriscience sebagai sponsor. “Tema seminar ini sangat penting mengingat pencemaran sumber daya air yang disebabkan oleh gulma sangat merugikan dan dapat merusak ekosistem di sekitarnya. Oleh karena itu, sekali lagi kami sampaikan terima kasih atas dukungan Unpad dan Corteva Indonesia sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik dan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh pemangku kepentingan,” imbuh Dr. Encik. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Dekan I Faperta Unpad, Dr. Ahmad Choibar Tridakusumah, M.P yang sekaligus membuka kegiatan seminar internasional dan konferensi ilmu gulma, “Seminar ini membahas tantangan besar dalam pengelolaan gulma air yang mengancam ekosistem, kualitas air, dan produktivitas pertanian, serta diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif serta memperkuat kerjasama untuk mengatasi masalah tersebut, dan Unpad secara khusus Fakultas Pertanian siap untuk menjadi jembatan dalam pengembangan riset terkait”.
Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Bendungan dan Danau, Direktorat Bendungan dan Danau, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Duki Malindo, S.T., M.Const.Mgt., yang menjadi pembicara pertama, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 259 bendungan, 220 waduk, dan 408 danau yang penting untuk irigasi, air minum, dan perikanan, sehingga pengawasan ketat diterapkan untuk mencegah pencemaran dan masalah ekologi seperti pertumbuhan eceng gondok dan sedimentasi di Waduk Jatiluhur. Metode pengendalian gulma air yang melibatkan mekanis, biologis, dan kimiawi diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Lebih lanjut Qu Chunhe, Herbicide Group Leader for Field Science dari Corteva Agriscience memaparkan bahwa Rinskor, produk sistemik baru, efektif mengelola gulma air invasif seperti eceng gondok dengan toksisitas rendah dan degradasi cepat, serta menggunakan teknologi UAV (drone) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Produk ini diakui oleh USEPA (United States Environmental Protection Agency) sebagai herbisida berisiko rendah dan telah memperoleh pengakuan sebagai produk yang mendukung keberlanjutan.
Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc, Guru Besar Ilmu Gulma Faperta Unpad, mengungkapkan bahwa penggunaan herbisida berulang tanpa rotasi yang tepat di Indonesia telah meningkatkan resistensi gulma pada tanaman padi, jagung, dan kelapa sawit, berdampak pada penurunan hasil panen dan terbatasnya pilihan herbisida. Pendekatan manajemen gulma terpadu, termasuk pertanian presisi dan pemanfaatan teknologi digital, diperlukan untuk mengatasi tantangan ini. Hal serupa terjadi di Malaysia, di mana sejak 1989, setidaknya 16 spesies gulma telah menunjukkan resistensi terhadap berbagai herbisida, termasuk Fimbristylis miliacea terhadap 2,4-D dan Weedy rice terhadap imidazolinone. Assoc. Prof. M.S Ahmad Hamdani, Ph.D, ahli resistensi herbisida dari Universiti Putra Malaysia, menjelaskan bahwa resistensi ini berkembang melalui mutasi genetik, peningkatan enzim degradasi, dan perubahan dalam translokasi herbisida. Strategi pengelolaan yang dapat diterapkan meliputi rotasi herbisida, metode non-kimiawi, dan edukasi petani, serta selain itu strategi terpadu dan penelitian berkelanjutan tetap diperlukan untuk efektivitas jangka panjang dalam pengendalian gulma.
Setelah seminar internasional selesai dilaksanakan, kegiatan berlanjut dengan konferensi HIGI yang agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum baru. Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Yayan Sumekar, S.P., M.P dari Faperta Unpad terpilih sebagai ketua umum untuk kepengurusan 2025-2029. Dalam sambutannya, Prof. Yayan menyampaikan misi penting HIGI yang harus diselesaikan dengan segera adalah restrukturisasi keanggotaan dan optimalisasi pengelolaan sumber daya termasuk repository karya ilmiah yang terkait dengan ilmu gulma. “Kita akan melakukan penyesuaian anggota HIGI agar organisasi semakin baik dan efektif sekaligus meningkatkan rekognisi sebagai himpunan keilmuan dan keprofesian yang berdampak.”
Selain sesi seminar dan konferensi, acara ini juga menghadirkan diskusi interaktif serta presentasi hasil penelitian terbaru mengenai pengelolaan gulma air. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam berbagi pengalaman dan gagasan guna mendukung praktik pengelolaan gulma yang lebih efektif serta berkelanjutan. Dengan adanya kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi terkini, diharapkan solusi inovatif dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan gulma dan keberlanjutan ekosistem perairan.



Hari kedua dari rangkaian kegiatan seminar, para peserta mengunjungi lokasi demonstrasi plot (demplot) di Situ Cangkuang, Garut, yang didukung juga oleh Dinas Pariwisita dan Kebudayaan Kab. Garut, untuk melihat langsung efektivitas Rinskor, herbisida ramah lingkungan dari Corteva Agriscience, dalam mengendalikan gulma air eceng gondok. Produk ini diuji sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan gulma air dengan dampak minimal terhadap lingkungan, dengan pembuktian dari beberapa durasi aplikasi herbisida tersebut eceng gondok yang terpapar membusuk dan mati tetapi ikan yang berada pada kotak uji tetap hidup dan tumbuh. Kegiatan ini memberikan wawasan praktis kepada peserta mengenai aplikasi teknologi pengendalian gulma berbasis sains serta mendorong penerapan strategi pengelolaan yang lebih berkelanjutan dalam ekosistem perairan.


Untuk informasi lebih lanjut mengenai seminar ini, dapat mengunjungi www.seminarhigi2025.com atau menghubungi kontak di bawah ini.
Media Contact :
Email : mail@seminarhigi2025.com
Telepon : +62-812-1470-7632 (Arif)