Bobot Evaluasi Yang Berbeda

  1. Karena nilai akhir mata kuliah (sebelum dijadikan huruf mutu) sekurang-kurangnya merupakan gabungan dari tiga jenis evaluasi dengan bobot yang berbeda, maka tiap jenis evaluasi tidak boleh dikonversikan terlebih dahulu menjadi huruf mutu, artinya, masing-masing jenis penilaian tetap harus berupa skor mentah. Konversi dilakukan setelah semua skor mentah tiap jenis evaluasi mata kuliah bersangkutan digabungkan menjadi skor akhir.
  2. Penghitungan dan penggabungan ketiga jenis penilaian yang memiliki bobot berbeda adalah sebagai berikut :

Contoh : Mata Kuliah Y1A.432

  • ujian tengah semester (misalnya, bobotnya 30%), mahasiswa memperoleh skor 64 dari skor ideal 80;
  • ujian akhir semester (misalnya, bobotnya 50%), mahasiswa memperoleh skor 108 dari skor ideal 120;
  • tugas lain (misalnya, bobotnya 20%), mahasiswa memperoleh skor 45 dari skor ideal 50.

Cara Penghitungan:

ujian tengah semester : 64 80 x 30 % = 24 %

ujian akhir semester : 108
120 x 50 % = 24 %

tugas lain : 45
50 x 20 % = 24 %
——
Jumlah = 87 %

Berdasarkan kriteria acuan penilaian di atas, maka untuk mata kuliah Y1A.432 ini diperoleh huruf mutu akhir ‘A’ karena angka 87% berada antara 80 – 100%.

Contoh : Mata Kuliah Y1B.333

Kuliah (bobotnya 65%), dibagi menjadi :

  • ujian tengah semester (misalnya, bobotnya 15%), mahasiswa memperoleh nilai 80 dari skor ideal 100;
  • tugas lain (misalnya, bobotnya 15%), mahasiswa memperoleh nilai 60 dari skor ideal 60.
  • ujian akhir semester (misalnya, bobotnya 35%), mahasiswa memperoleh nilai 76 dari skor ideal 80;
  • praktikum (misalnya, bobotnya 35%), mendapat nilai 75 dari skor ideal 80;


Cara Penghitungan:

ujian tengah semester : 80
100 x 15 % = 12 %

tugas lain : 60
60 x 15 % = 15 %

ujian akhir semester : 76
80 x 35 % = 33,25 %

praktikum : 75
80 x 35 % = 32,81 %
——
Jumlah = 93,06 %

Huruf mutu yang diperoleh untuk mata kuliah ini berdasarkan acuan di atas juga adalah A.

id_IDIndonesian