
MENJAGA RUMAH AGAR BERSIH DARI KEHADIRAN TIKUS
OLEH ;
Dr.H.Wahyu Daradjat Natawigena,Ir.MSi.
Kepala Laboratorium Vertebrata Hama Fakultas Pertanian UNPAD
DISAMPAIKAN PADA ACARA SEMINAR RUTIN BULANAN DI DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNPAD
Sebaiknya keberadaan tikus di dalam rumah tinggal perlu dihindari. Tikus adalah hewan liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan manusia, akan tetapi bentuk hubungan antara tikus dan manusia umumnya bersifat parasitisme. Kehadiran tikus di rumah dapat menimbulkan beberapa gangguan dan kerugian, diantaranya adalah : tikus dapat menimbulkan gangguan kegaduhan dan rasa takut, tikus
dapat menyebabkan kerusakan perabotan dan bahan berharga di rumah, juga berpotensi sebagai penyebab kebakaran apabila merusak isolator kabel listrik, tikus juga dapat mengkonsumsi dan mengkontaminasi makanan yang ada di rumah serta sangat berperan dalam penyebaran berbagai penyakit yang berbahaya bagi manusia. Beberapa penyakit yang sering ditularkan dengan perantaraan tikus dan mencit diantaranya adalah : Demam akibat gigitan tikus (Streptobacillus moniliformis); Penyakit sodoku (Spirillum minus); Leptospirosis (Leptospira icterohemorrhagiae); Sakit perut /salmonellosis(Salmonella spp); Trichinosis (Trichinella spiralis); Sakit typhus (Rickettsia typhi); Penyakit pes (Pasteurella pestis); Cacar air (Rickettsia akari), dll.
Tikus adalah binatang yang pandai beradaptasi dengan lingkungan, karena itu banyak yang setuju apabila tikus sangat sulit untuk dikendalikan. Tikus juga memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh spesies hama lain, seperti kemampuan fisik, kemampuan reproduksi yang sangat cepat dan mampu bereaksi atau merespon terhadap tindakan pengendalian yang dilakukan oleh manusia, baik untuk menghindar maupun untuk menghadapinya, mempunyai mobilitas yang tinggi dengan menggunakan sarana transportasi yang diciptakan manusia.
Hal yang perlu diperhatikan adalah : Populasi tikus sangat tergantung dari daya dukung lingkungannya. Daya dukung lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap jumlah populasi tikus adalah makanan, air dan tempat tinggal (sarang). Apabila salah satu faktor tersebut ditiadakan maka populasi tikus akan menurun dengan drastis bahkan hilang. Selama kita selalu menyediakan makanan, air dan tempat tinggal bagi tikus maka selama itu pula tikus akan selalu hadir menemani kita di rumah. Sehingga agar rumah terbebas dari keberadaan tikus, maka kita perlu merekayasa keadaan atau memanipulasi habitat agar rumah tempat tinggal kita tidak disukai oleh tikus serta usahakan akses masuk tikus dari luar menuju rumah kita diminimalisasi. Pengendalian Hama Tikus Terpadu di areal rumah atau pemukiman yang dapat dilakukan adalah: Monitoring; Prevention; Exclusion; Sanitation dan Treatment
1.Monitoring
Kegiatan monitoring meliputi pengamatan terhadap suara, jejak kaki, jejak ekor, feses, urine, kerusakan, tikus hidup atau mati. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan masalah yang ada di rumah dan dicari solusi optimumnya agar tindakan pengendalian menjadi lebih efektif dan efisien
2.Prevention
Prevention bertujuan untuk mencegah agar tikus yang berada di area luar tidak dapat memasuki area dalam bangunan. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah dengan memasang seal pada bagian bawah atau samping pintu, dan celah-celah pada plafon yang dilewati oleh pipa atau kabel listrik. Penghalang yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan-bahan yang tidak dapat dikerat oleh gigi tikus, seperti seng tebal, aluminium tebal, besi dan ram kawat yang berdiameter kurang dari 6 mm. Penghalang-penghalang ini harus diletakkan pada lubang-lubang yang diduga sebagai jalan keluar masuk tikus seperti saluran pipa pembuangan air kotor, saluran pipa pembuangan air dari plafon, lubang washtafel, lubang pada ventilasi dll.
3.Exclusion
Exclusion dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan untuk membuat tikus tidak dapat bersembunyi di dalam bangunan seperti tindakan membuat jarak antara tumpukan barang dengan dinding, merapihkan barang-barang yang sudah tidak dipergunakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah tikus membuat sarang.
4.Sanitation
Sanitasi yang dapat dilakukan berupa tindakan mengelola dan memelihara lingkungan sehingga tidak sesuai bagi perkembangan tikus. Sanitasi dimaksudkan untuk mencegah tikus dalam mendapatkan makanannya sehingga salah satu tindakan sanitasi adalah dengan cara membersihkan sisa-sisa makanan dan menutup bak sampah. Apabila sumber makanan menjadi berkurang maka tikus akan kelaparan, sehingga akan kabur mencari tempat baru yang tersedia makanan atau akan menjadi kanibal dan saling memakan diantara koloninya.
5.Treatment
Treatment bertujuan agar populasi tikus yang ada di rumah dapat berkurang dengan cepat, beberapa metode treatment yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pengumpanan beracun (rodentisida), Trapping baik dengan lem atau perangkap hidup/perangkap mati, atau dengan Fumigant (gas beracun)
Faktor penyebab kegagalan dalam pengendalian tikus di area pemukiman adalah : Kesalahan dalam mengidentifikasi permasalahan, dan masih memberi peluang tikus dari luar masuk ke areal dalam rumah; Masih selalu menyediakan makanan bagi tikus; Kesalahan dalam penempatan umpan, perangkap, penempatan lem tikus; Kesalahan dalam sanitasi, tidak rapih, dan masih banyak ruangan gelap dan kumuh.