Salah satu mahasiswa Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Faperta Unpad, Gesang Pratyadhiraksana terpilih menjadi presenter dalam First Symposium of Tephritid Workers of Asia, Australia and Oceania di Malaysia pada 15-18 Agustus 2016. Simposium ini terselenggara atas kolaborasi Tephritid Workers of Asia, Australia and Oceania (TAAO) dengan Universiti Putra Malaysia, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), dan International Atomic Energy Agency (IAEA). 

First Symposium of TAAO bertujuan untuk mempublikasi penelitian terkini mengenai hama lalat buah serta sebagai upaya dalam membangun jaringan kolaboratif diantara lembaga penelitian dari berbagai negara. Topik presentasi pada kegiatan ini adalah Area-wide and Action Programmes, Taxonomy, Systematics and Diagnostics, Sterile Insect Technique and Applications, Behaviour and Physiology, Ecology, Biodiversity and Conservation, Genetics and Evolution, Chemical Ecology and Semiochemicals, Natural Enemies and Biocontrol, Risk Assessment, Quarantine and Post-harvest, serta Special Topics.
Pada kegiatan yang diikuti 200 partisipan dari 17 negara ini, Gesang merupakan presenter termuda dengan mempresentasikan hasil penelitian berjudul “The Development and Survival of Interspecific Hybrids of Bactrocera carambolae (Drew & Hancock) and Bactrocera dorsais (Drew & Hancock)” dalam bidang kajian Ecology, Biodiversity and Conservation. Penelitian ini mengangkat fenomena intermediates morphological characteristics lalat buah antara species B. carambolae and B. dorsalis yang ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Hasil penelitian menunjukan hibrida yang berasal dari B. carambolae betina dan B. dorsalis jantan memiliki potensi survival dan reproduksi tertinggi di laboratorium. Hal ini memungkinkan tingginya daya adaptasi hibrida di alam yang berdampak pada persebaran hibrida dan peningkatan daya prefensi tanaman inang. Penelitian ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak diantaranya Mark Schutze (TAAO Chair), Prof. Zhihong Li (China Agricultural University), dan Dr. Sujinda Thanaphum (Mahidol University, Thailand).

en_USEnglish