Kegiatan kealamaterbukaan merupakan sebuah aktivitas yang memiliki risiko kecelakaan lebih besar dibanding dengan kegiatan di dalam ruangan. Risiko atau bahaya tersebut dapat berasal dari diri sendiri, maupun berasal dari lingkungan ataupun faktor luar lainnya. Tentunya risiko tersebut merupakan hal yang mutlak akan selalu ada dalam setiap kegiatan, namun keberadaannya dapat dihindari atau pun diminimalisir. Persiapan yang matang serta pengenalan mengenai medan dan kemungkinan risiko lapangan yang dapat terjadi, merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum berkegiatan di alam terbuka.
Perhimpunan Mahasiswa Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (PMPR & PG Mahatva) merupakan sebuah organisasi yang berbasis kealamterbukaan, pelestarian lingkungan, dan peduli kemanusiaan yang berada di lingkungan fakultas pertanian. Walaupun dasar organisasi tidak berkaitan langsung dengan bidang kesehatan dan medis, anggota Mahatva tetap dibekali dengan ilmu pertolongan pertama gawat darurat kegiatan alam terbukan (PPGD-KAT).
Keterampilan dan pengetahuan mengenai tindakan medis dasar harus dikuasai oleh setiap anggotanya untuk menghindari cidera lebih lanjut ketika kejadian gawat daruat terjadi. Kejadian tersebut dapat terjadi ketika berkegiatan di alam terbuka, saat menjadi relawan bencana, maupun di kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Emergency First Responder Training merupakan sebuah pelatihan pertolongan pertama gawat darurat yang diselenggarakan oleh Yayasan Penanggulangan Gawat Darurat dan Penanggulangan Bencana Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 10-11 Oktober 2015 bertempat di Cibinong, Bogor. Peserta kegiatan ini bervariasi mulai dari dokter, tenaga medis keperawatan, volunteer LSM, sampai dengan penggiat alam terbuka.
Pelatihan tersebut ditujukan untuk meningkatkan keterampilan peserta di bidang penanganan gawat darurat. Setelahnya peserta diharapkan dapat menjadi penolong pertama yang dapat memberikan pertolongan sedini mungkin dengan tata laksana penanganan yang tepat sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan tubuh akibat penanganan yang salah. Materi yang dipelajari adalah bantuan hidup dasar, tata laksana penanganan cidera, serta manajemen bencana. Ilmu dan keterampilan tersebut tidak hanya dapat diaplikasikan di kegiatan alam terbuka, namun juga dalam kegiatan sehari-hari.
Pendelegasian anggota Mahatva pada kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan dan mengasah ilmu serta keterampilan lanjutan medis dasar. Pelatihan medis dasar sebelumnya telah diajarkan pada program pendidikan dan lanjutan di masa kaderisasi. Melalui kegiatan ini, delegasi Mahatva tersebut diharapkan dapat menjadi tutor sebaya bagi anggota lainnya maupun bagi warga lingkungan fakultas pertanian dalam pemantapan keterampilan medis dasar.

en_USEnglish