
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jumat, 17 Maret 2022 di Kampus Unpad Dipatiukur. Mentan mengajak mahasiswa Unpad untuk ikut andil dalam penerapan pertanian presisi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani secara khusus dan pengembangan ekonomi pada umumnya. Mentan mengatakan pertanian adalah bidang yang dibutuhkan karena pangan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia.
“Pertanian presisi merupakan sistem pertanian modern yang menggunakan teknologi sehingga hasil pertanian dan budidaya lebih dapat diprediksi dan dikontrol dengan tepat. Hal ini telah banyak membantu petani-petani di Indonesia untuk mendapatkan omset lebih tinggi daripada sebelumnya” begitu penjelasan Mentan SYL kepada mahasiswa.
Pertanian presisi merupakan sistem pertanian modern yang dapat menjadi kata kunci untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pendekatan pertanian presisi antara lain melalui penggunaan sistem digital, telepon seluler, atau kecerdasan buatan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan analisis strategi dalam upaya beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Bagi kaum millennial khususnya mahasiswa, urgensi pertanian presisi adalah bagaimana dapat terjun langsung ke lapangan untuk bertani menggunakan teknologi modern serta mengoptimalkan sumberdaya alam dari hulu hingga hilir. Mentan mengundang petani milenial binaan Kemeterian Pertanian untuk memberikan motivasi dan kisah sukses kepada mahasiswa. Hal ini diharapkan agar mahasiswa terdorong untuk menguasai ilmu pertanian secara teoretis dan mahir menerapkan ilmu tersebut, diantaranya melalui bisnis pertanian. Bisnis pertanian merupakan pilar penopang ketahanan pangan nasional.
Mentan menilai, Unpad berpotensi untuk mengembangkan pertanian presisi dan mengajak untuk turut serta dalam program-program Kementrian Pertanian. “Kami mengajak Unpad untuk ikut mengembangkan dan menyukseskan program Kementerian Pertanian, diantaranya Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan kebun bibit. Penanganan pasca panen dapat dibangun lebih modern dan efisien. Kita libatkan mahasiswa dalam penerapan teknologi budidaya, pendampingan dan pengawasanya. Kita harapkan ini menjadi ruang belajar bagi mahasiswa untuk mulai menjadi petani modern yang sukses sekaligus pengusaha di bidang pertanian,” tegasnya.